Postingan

Pengalaman Mengesankan Ketika BDR

Gambar
 Dikarenakan pandemi ini, membuat sekolah yang ada di Indonesia ditutup dan dialihkan kerumah. Tak jarang tugasnya pun membuat para murid kesusahan. Namun, ada yang mengesankan untuk saya. yaitu ketika saya disuruh untuk membuat pohon hias dari limbah bekas. Awalnya saya merasa tugas ini sangat berat, terlebih kedua orang tua saya bekerja sehingga tidak ada yang bisa membantu saya. Namun setelah saya pahami cara membuatnya, ternyata sangat mudah loh guysss. berikut ini adalah dokumentasi saya ketika membuat pohon hias dari limbah plastik.   Setelah dikumpulkan ke guru, ternyata saya mendapatkan nilai yang cukup tinggi. Tentu saja ini suatu kepuasan bagi diri saya sendiri. Ini juga menjadi pelajaran bagi saya untuk tidak menyerah sebelum bertindak. Sekian dan terimakasih :).

Hari Guru Nasional di Era Milenial

     Hari Guru adalah hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru, dan diperingati pada tanggal yang berbeda-beda bergantung pada negaranya. Di beberapa negara, hari guru merupakan hari libur sekolah. Di Indonesia sendiri hari guru nasional diperingati setiap tanggal 25 November. Hal ini didasarkan oleh Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Perkumpulan guru – guru di Indonesia disebut PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia). PGRI bermula dari PGHB (Persatuan Guru Hindia Belanda) yang berdiri pada tahun 1912.      Anggota PGHB pada saat itu ialah para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Pada tahun 1932 PGHB berubah nama menjadi PGI (Persatuan Guru Indonesia). Tetapi tidak disukai oleh bangsa penjajah, karena penambahan kata Indonesia dianggap sebagai semangat persatuan dan kesatuan diantara tenaga pendidik serta para guru.      Setelah Belanda di geser posisinya oleh Jepang, Jepang melarang seluruh aktivitas PGI, melarang organisasi, dan menutup seko

Respon Internasional Terhadap Kemerdekaan Bangsa Indonesia

Nama: Ahmad Fatwa Fadhillah Putra Pambudi (2) Kelas: XII IPS - 3 Respon Internasional Terhadap Kemerdekaan Bangsa Indonesia Pengakuan India:  Haji Agus Salim, AR Baswedan, Nazir Pamoentjak, dan Rasjidi mengemban misi kunjungan balasan ke Mesir, setelah sebelumnya Konsul Jenderal Mesir di Bombay, Abdul Mun`im bertandang ke Yogyakarta pada 13-16 Maret 1947. Kunjungan Mun`im tersebut, menurut AR Baswedan pada buku  Abdul Rahman Baswedan: Karya dan Pengabdiannya , mewakili Mesir dan mengemban pesan Liga Arab berisi dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia. Mun`im menyampaikan pesan tersebut kepada Presiden Soekarno pada 15 Maret 1947. Sehari setelah kedatangan mereka, menurut AR Baswedan, koran terbesar di Kairo “Al Ahrom” memuat foto delegasi RI. Kehadiran keempatnya mendapat sedikit ganjalan saat jadwal seharusnya melakukan penandatanganan kesepakatan persahabatan. Ternyata, pihak Belanda melalui Duta Besar Belanda di Mesir sempat terlebih dahulu menemui PM Norakshi untuk menyampaikan keb